Selasa, 19 November 2019

Lorong Hitam

Remaja perempuan itu sedang duduk sambil menatap layar laptop didepannya, tatapannya terfokus dan jarinya sibuk mengetikan kata demi kata. Disampingnya terdapat tumpukan novel yang ia gunakan sebagai refrensinya. Terkadang pikirannya melayang entah kemana, didalam benaknya merasa tidak yakin harus menceritakan kisah kelam keluarganya. Dia tidak ingin orang lain merasa kasian atau menatapnya aneh setelah mengetahui ceritanya.

Dua minggu lalu ia mendapat tugas untuk menulis kisah hidupnya yang paling berkesan, bukannya dia tidak mempunyai kisah lain untuk diseritakan tetapi ini kisah yang paling menarik dalam hidupnya, kisah yang membuat dia menjadi seperti sekarang, perlu waktu lama baginya untuk memutuskan menulis cerita ini, selain itu dia sudah lama tidak menuangkan pikirannya kedalam sebuah tulisan, ia lebih memilih untuk menutup semua masalahnya rapat-rapat karena ia tau tidak akan ada yang mengerti meskipun ia menceritakannya, mereka hanya akan menjugde dan memperlakukan dia berbeda.

Sewaktu kecil ia sangat suka membaca buku novel, ia menghabiskan seluruh uangnya untuk membeli novel baru setiap minggunya, terkadang ia mendapat inspirasi untuk menulis cerpen dari novel novel yang dibacanya, ia bercita cita untuk menjadi seorang penulis cilik, dan tentu saja seiring waktu cita-cita nya selalu berganti.
Rein khalafi namanya. Rein lahir dibogor juli 2002, ayah dan ibunya bertemu di universitas dan dengan jurusan yang sama. Ayahnya adalah orang lampung asli dan ibunya adalah orang betawi, tetapi sewaktu ibunya kecil ibunya sering berpindah pindah tempat tinggal karena ayahnya adalah seorang tentara angkatan darat yang mengharuskan selalu siap sedia dipindah tugaskan. 

Beberapa bulan setelah kelahiran rein, mereka membawa rein kelampung, mereka tinggal di sebuah kota kecil bernama kota bumi.

Meski begitu setiap hari raya idul fitri ibunya selalu membawa rein pulang ke bogor ke tempat kakek dan nenek berada, rein memanggil mereka oma dan opa, oma tinggal dibogor bersama dengan adik ibunya dan sepupunya yang berbeda 4 tahun dari rein, sedangkan opa yang sudah pensiun dari angkatan darat tetap memilih bekerja sebagai penjaga gudang senjata, rein ingat, opa hanya pulang satu tahun sekali saat idul fitri, rein dan sepupu rein yang lainnya akan menyalakan kembang api pada malam takbiran bersama dengan opa, lalu setelah idul fitri selesai rein akan kembali ke lampung lagi, rein juga ingat setiap kali waktunya pulang ke lampung rein akan menangis sepanjang perjalanan.

Saat pertama pindah ke kota bumi rein dan orang tuanya tinggal di tempat nenek dan kakek dari ayahnya, ia memanggilnya mami dan papi, rein ingat dulu mami sering memanggil nya dengan panggilan permaisuri , artinya yang tersayang. Rein juga ingat walau tidak jelas dulu ibunya sering di marahi didepannya oleh papi, dan itu membuat rein selalu takut pada papinya.

Saat playgroup rein mengalami kesulitan dalam pergaulan, ia tidak mempunyai teman di sana makannya ia jadi tidak mau masuk playgroup lagi, ayah rein bekerja di sebuah toserba sebagai direktur keuangan. Rein ingat saat ia dan ibunya sedang berada di toserba ia bertemu guru playgroupnya, rein bersembunyi dibalik ibunya, sedangkan ibunya bercakap dengan gurunya.

“Rein harus sekola lagi yaa, kalo ga sekola nanti bajunya ibu ambil loh” kata gurunya seraya merayu rein agar mau masuk sekola lagi.

Tapi rein hanya tersenyum malu malu dibelakang ibunya.
Saat umur rein 5 tahun rein dimasukan kedalam TK IT ISLAMIC BOARDING SCHOOL BAITUSALLAM, di Bogor, tempat omanya berada. Sedangkan ibu dan ayahnya berada di lampung.

Rein mempunyai banyak teman disekitar rumah oma nya bahkan sampai sekarang rein menginjak remaja ia masih berteman baik dengan teman temannya. Saat itu rein selalu bermain setiap hari tak kenal waktu dengan teman temannya, masa itu adalah masa yang tak terlupakan dan tak bisa terulang lagi.

Saat rein masuk sekola dasar ibunya membawa rein kembali kelampung, ia di masukan kesekola SDN 04 TANJUNG AMAN yang merupakan salah satu sekola favorite di kota itu. Saat itu rein dan orang tuanya hidup di sebuah kontrakan letaknya agak jauh dari sekola, setiap pagi ayah rein selalu mengantar rein kesekola, mereka akan bermain tebak kata, gambar dll. Ayah rein memang adalah orang yang asik dan humoris, setiap berangkat rein kesekola, rein akan melewati sebuah lestoran mewah, rein selalu bilang pada ayahnya

“Yah, rein pengennnnn banget ke lestoran itu” ujar rein dengan wajah memelas

“Iya kapan kapan yaa, kalo ayah punya uang nanti kita kesana” kata ayah

“Janji yaa yah!!” rein sangat bersemangat mendengarnya

“Iya ayah janji, tapi rein harus sekola yang pinter yaa” kata ayahnya

“Oke yahhh!! Ujar rein sambil tersenyum lebar

Disekola rein bukan anak yang berprestasi, rein adalah anak yang pemalu, terkadang dia mendapat bully-an disekola, tapi bukan berarti dia tidak mempunyai teman, ia cukup banyak mendapat teman dikelasnya, rein duduk bersama anak laki-laki yang cukup pintar dan cukup disegani dikelas karena ia adalah ketua kelas. Alvis namanya, ia adalah tameng rein dari segala macam masalah pelajaran dan pembully-an, bisa dibilang alvis adalah cinta pertama rein, dulu rein sering menulis surat cinta untuk alvis, kemudian ibunya diam-diam akan membacanya dan meledek rein sampai rein kesal.

Saat kelas 3 sekola dasar ibu rein hamil dan melahirkan bayi perempuan. Namanya “Indah” , indah lahir dirumah sakit umum dilampung, indah lahir secara premature, setelah indah lahir, indah harus di incubator selama 1 bulan dirumah sakit, karena terlalu lama ibu rein membeli alat incubator di rumah sehingga indah bisa dibawa pulang, beberapa minggu setelah indah pulang kerumah, ibu menyadari keanehan yang terjadi pada indah, ia selalu tersedak ketika meminum susu, dan nafasnya sangat cepat seperti orang yang habis berlari, jadi ibu membawa indah ke dokter, tapi dokter mengatakan bahwa indah baik-baik saja 

             “Ibu, kalo bayi premature memang seperti ini, tidak perlu khawatir” ujar dokter yang memeriksa indah.

Beberapa hari kemudian indah demam, ibu rein membawa indah ke rumah sakit, saat diperiksa dokter menemukan kejanggalan dari detak jantungnya yang terlalu cepat, dokter kemudian menyarankan indah untuk dirawat dan di observasi lebih lanjut.

Indah diobservasi selama bebrapa minggu, ia sampai harus masuk icu, tapi dokter belum tau persis apa penyakitnya. Saat indah dirawat dirumah sakit, rein suka berkeliling sendirian dirumah sakit, sampai suatu ketika rein serang kucing liar yang ada dirumah sakit, tangannya penuh dengan darah, tapi rein tidak menangis, ia baru menangis ketika ibunya tau, ia takut ibunya akan marah, setelah diobati rein disuntik rabies, karena takut kucing liar tersebut membawa virus rabies yang bisa menyebabkan infeksi serius.

Setelah beberapa hari kemudian dokter menyarankan indah dibawa ke Jakarta dengan surat rujukan ke rumah sakit CIPTO, setelah izin ke sekola rein, mereka berangkat naik mobil ke Jakarta.
Sampai dijakarta sekitar subuh mereka bergegas ke rumah sakit Cipto, setelah sampai dan mengambil antrean, indah diperiksa, disana barulah ketahuan indah mempunyai jantungdengan katup yang tidak sempurna dan ada beberapa lubang dijantungnya (kebocoran jantung), ini disebabkan karena teralalu cepatnya kelahiran disaat katup belum terbentuk sempurna.

Karena indah masih terlalu kecil akan sangat beresiko tinggi jika dilakukan operasi, yang bisa dilakukan adalah menunggu sampai indah sedikit lebih besar, doketr menyarankan rawat jalan dan memberikan kami obat, indah harus check up pada 2 minggu lagi.

Setelah itu mereka pulang kebogor dan memutuskan tinggal sampai perawatan indah selesai. Satu minggu setelahnya rein terbangun setelah mendengar tangisan indah saat sang fajar masih menyembunyikan diri, rein melihat adik nya sedang digendong oleh ibunya, ibu bilang indah kesulitan untuk bernafas. Kemudian indah dibawa kerumah sakit terdekat dan diopname, rein tidak ikut dan tetap dirumah bersama tantenya.

Menjelang sore tante mendapat telfon dari ibu, tante mengabarkan kepada rein bahwa indah telah pergi. Rein menangis setelah mendengarnya, saat malam jenazah indah datang bersama ibu dan omanya, ibu menangis histeris, rein memeluk ibu dengan erat, ayah datang saat indah akan dimakamkan keesokan harinya.

Beberapa hari setelah pemakaman rein dan kedua orang tuanya pulang ke lampung. Ibu rein masih berduka tapi hari kembali seperti biasa, rein kembali bersekola dan semua kembali kekegiatannya masing masing.

Tidak lama setelahnya rein dan ibu kembali lagi ke bogor , karena opa meniggal disebabkan oleh kangker usus, itu membuat rein dan ibu semakin terpuruk. Rein dan opa sangat dekat, rein merupakan cucu kesayangan opa, rein ingat, dulu rein selalu bangun pagi untuk melihat opa sholat, mengaji dan berolahraga, lalu opa akan membawa rein berkeliling kompleks, saat sore opa akan menyapu halaman sambil bernyanyi bersama rein, ketika malam menjelang opa akan bercerita kisahnya dimasa lalu. Beberapa hari setelahnya rein dan ibu kembali lagi ke lampung, dan terus melanjutkan hidup.

Saat rein menginjak kelas 5 sekola dasar ayah dan ibu mencoba membuka usaha furniture. Setelah menyewa tempat dan mengurus segalanya akhirnya toko furniture mulai dibuka ,toko itu diberi nama Nad’s Furniture. Ayah dan ibu mempromosikan nya keseluruh kota melalui semua media, Koran, radio dll, dengan cepat informasi tentang toko itu tersebar, banyak orang berdatangan untuk membeli salah satu furniture yang ada, mereka juga mengimpor beberapa furniture untuk para pejabat yang ikut membeli furniture ditoko rein.

Hari itu rein dibawa ke restoran yang telah lama rein impikan, rein sangat senang, ayah memperbolehkan rein memesan menu sepuasnya, rein ingat duduk di sebuah saung, dibawah saung ada ikan koi berwarna warni yang berenang, rein tidak berhenti tersenyum dan mengoceh berbagai hal, ibu dan ayah tertawa, kami semua bahagia. Yang tidak rein sangka hari itu, saat itu, adalah saat terakhir rein makan bersama lengkap dengan ayah dan ibu.

Suatu hari ayah dituntut oleh perusahaan toserba tempat dimana ia bekerja, mereka bilang ayah mengkorupsi uang dari perusahaan ayah sekitar 500 juta.

Tentu saja ayah mengelak, tapi ayah tidak cukup memiliki bukti pembelaan diri, ayah ditahan saat berada di toserba setelah ia menunaikan sholat dzhur. Ibu yang mendapatkan kabar itu shock dan menangis, beberapa kerabat datang kerumah untuk menenangkan ibu.

Rein yang tidak mengerti keadaan yang sebenarnya hanya bisa diam dan ikut menenangkan ibu. Kemudian ibu mengetahui fakta mengejutkan yang sebenarnya terjadi.

Ibu mengetahui kebenaran ini dari temannya ayah. Ayah mempunyai wanita lain yang bekerja sebagi kasir, ayah, temannya, dan wanita ini bekerja sama untuk mengkorupsi uang perusahaan, uang yang diambil membang tidak sampai 500 juta. Tapi fakta dan kebenarannya akan tetap sama. Teman ayah menjadi buronan polisi itu kabar terakhir yang ku tau tentang temannya, sedangkan ayah dan perempuan itu ditahan selama 2 tahun.

Rein ingat bagaimana seluruh saudaranya bilamg padanya untuk mengawasi ibunya, krena takut ibunya akan bunuh diri, rein benar benar tidak mengerti keadaan saat itu.

Rein dan ibu pindah ke bogor tempat omanya tinggal. Saat pertama mereka berada disana, mereka disambut baik oleh keluarga besarnya, rein masuk kesekola baru tepat pada awal masuk kelas 6 sekola dasar, disana ia tidak memiliki teman yang baik, kebanyakan hanya mendekatinya untuk tujuan tertentu, banyak kelaki yang berusaha mendekati rein dan membuatnya semakin tidak nyaman disekola.

Kemudian keluarga besarnya semakin menyindir dan memojokan ibu karna mereka hanya menumpang tinggal disana, bahkan pernah suatu ketika rein dan ibunya harus menahan lapar karena ibu hanya mempunyai uang 10k, rein bisa saja menumpang makan dirumah tantenya, tetapi rein terlalu malu untuk itu.

Pada saat itu rein merasa semuanya sangat kacau dan tidak ada yang mengerti ia, rein mulai depresi dan merasa dirinya adalah beban, ditambah lagi ibunya yang terkadang tanpa sadar mengucapkan kata kata yang menyakitkan ketika sedang marah yang membuat mentalnya tambah menurun,  ia menjadi tertutup dengan keluarganya dan menjadi penyendiri.

Rein ingat sering membuat oma dan ibunya menangis karena rein tidak perduli dengan apapun dan bahkan tidak mau bicara dengan siapa pun, bahkan terkadang dia menulis surat selamat tinggal untuk ibunya.

Kemudian rein mulai mempunyai kebiasaan aneh rein mulai menusukan jari tangannya dengan jarum pentul awalnya hanya usil, lama lama rein menjadikan itu pelampiasan, rein suka melihat ketika ada darah yang keluar dari jari jarinya, itu membuat rein lebih tenang.

Setelah lulus rein masuk ke SMPN 2 PARUNG, tantenya juga bekerja disana sebagai guru ips. Rein masuk ke sekola itu bersama dengan ke 2 teman masa kecilnya, mereka berdua kembar Juliana dan juliani namanya, mereka biasa dipanggil ana dan ani, mereka sangat dekat dengan rein, bahkan terkadang mereka sering disebut sebagai kembar 3.

Rein dan kedua temannya ditempatkan dikelas yang berbeda, mereka hanya pergi kekantin bersama saat istirahat tiba, sedangkan rein dikelas hanya mempunyai seorang teman bernama rachelia caroline, biasa dipanggil Rachel. Pertemuan mereka bisa dibilang sederhana, mereka sedang berdiri didepan pintu kelasnya menunggu sampai waktunya mereka boleh masuk kekelasnya, kemudian ada yang menepuk bahu rein, rein menoleh, dia melihat ada seorang anak perempuan rambutnya dikunir kuda, berdiri tepat dihadapannya sambil tersenyum pada rein,
           “Hai, nama kamu siapa ? nama aku Rachel’ ujar Rachel sambil mengulurkan tangannya ke rein.
           “Nama ku Rein” balas rein sambil menjabat tangan Rachel dengan gugup.
           “Nanti kita duduk bareng yuk” ajak Rachel 
           “Yuk!” ujar rein setuju.
Setelah itu obrolan mereka terus berlanjut untuk saling mengenal satu sama lain.

Jangan kira rein sudah tidak melalukan kebiasaan buruknya, rein bahkan mulai mengunakan pecahan kaca untuk menyakiti tangannya, dan tidak ada yang tahu kebiasaan buruk rein. Luka yang dibuat rein memang tidak dalam, tapi cukup membuat tangannya mengeluarkan darah, dan setelah seminggu atau 2 minggu lukanya mengering dan sembuh, lukanya juga tidak pernah berbekas jelas, yaa jika tidak diperhatikan maka tidak akan ada yang menyadarinya.

Ibu rein sudah berkali kali mencoba berbagai usaha yang berbeda, ibu rein memang berbakat dalam segala hal, ia bisa menjahit, membuat kue, memasak, dan segala jenis keterampilan, sayangnya rein tidak mewarisi bakat ibunya. Dan memang ibunya tidak berbakat dalam ber wirausaha, usahanya selalu tidak ia lanjutkan karena berbagai hal yang berbeda.

Saat ulang tahun rein ke 12 ayah rein datang ke bogor setelah keluar dari tahanan, ibu bilang masa tahanan ayah dipotong karena berprilaku baik di tahanan. Rein tidak dekat dengan ayahnya, rein merasa asing dan masih merasa kecewa dengan ayahnya, saat itu ibu rein mau menerima ayah kembali tetapi ayah rein lebih memilih untuk pulang kembali kelampung, teman-teman ibu bilang ayah telah menikah dengan wanita itu disana, rein dan ibu tidak bisa berbuat apapun dan berusaha ikhlas dengan pilihan ayahnya, setiap bulan ayahnya mengirim uang untuk biaya sekola rein, setidaknya ayah masih mau bertanggung jawab dengan rein.

Saat masuk kelas 2 smp rein mulai berteman dengan Qonita. Qonita sebenarnya sudah satu kelas dengan rein sejak kelas 1 smp, tetapi qonita lebih dekat dengan temannya yang lain. Qonita sangat mirip dengan rein, segala hobby, pemikiran dan kesukaannya persis seperti rein, bahkan sampai penampilan pun orang lain sering salah mengira rein adalah qonita dan sebaliknya, rein sangat senang memiliki teman yang satu prinsip dengannya, mereka tak bisa dipisahkan.

Saat menjelang kenaikan kelas 3 smp, ibu rein dijodohkan dengan seorang dokter umum, rein setuju karena rein tau ini untuk kebaikan rein. Ibu rein pun juga setuju karena ibu rein tidak ingin terus membebani keluarga besar nya. Dokter itu bernama Dr,Rino Wirawan, beliau baru saja bercerai dengan istrinya setengah tahun lalu, ia mempunyai 2 anak perempuan yang lebih besar dari rein, nama mereka Kak Celia dan Kak Lea. Kak celia sudah kuliah dijurusan psikologi sedangkan Kak lea tinggal bersama Dr.Rino ia satu tahun lebih tua diatas rein. Mereka semua baik terutama kak celia, tetapi kak lea memang lebih pendiam dibanding kak celia.

Pernikahan ibu rein dan Dr,rino sangat sederhana, karena mereka memang hanya mementingkan akad, hanya keluarga dan kerabat dekat yang di undang, setelah akad selesai berikutnya acara makan makan bersama, setelah itu ibu dan Dr.rino pindah kerumah Dr.rino, sedangkan rein akan dijemput 1 minggu setelahnya, selama itu rein akan tinggal bersama oma dan tante nya.

Seminggu kemudian rein telah tinggal bersama ibu dan Dr.rino, rein memang memanggil ayah tiri nya dengan nama Dr.rino, karena rein merasa canggung dan tidak nyaman memanggil nya ayah, rein memang tumbuh besar tanpa seorang ayah, ia bahkan lupa rasanya memiliki ayah, jadi sulit rasanya untuk membiasakan diri dengan ayahnya, rein juga harus beradaptasi dengan rumah barunya, disaat itu keanehan dalam dirinya mulai berubah menjadi sesuatu yang serius, rein sering khawatir dan panik tanpa sebab, terkadang rein memikirkan sesuatu yang seharusnya tidak perlu dipikirkan hingga akhirnya negative thinking, setiap ada masalah sekecil apapun rein akan kambuh.

Rasanya seperti berjalan dilorong gelap tanpa ujung, rasanya semua masalahnya tidak akan pernah selesai, semua sudah berakhir, tidak akan pernah ada jalan keluar, jantungnya berdetak dengan kencang, keringatnya mengalir dengan deras, ia ketakutan dan tidak bisa berfikir apapun, dia ingin menangis dan berteriak tapi dia tidak bisa mengeluarkan suara apapun, dia merasa sendirian, semuanya hanya pura pura perduli padanya, tidak ada yang menyayangi dia, dia hanyalah beban, terlalu banyak yang dia fikirkan, kemudian dia mengambil pecahan kaca kecil dari kotak penyimpanannya dia tidak berkeinginan bunuh diri, dia hanya ingin menyakiti dirinya, ada sugesti dalam hatinya bahwa jika ia melakukan hal itu masalahnya akan selesai, kemudian dia menekan pecahan kaca itu tepat di pergelangan tangan kirinya, dan menarik berkali kali, darah mulai keluar dari lukanya, rasanya sungguh menenangkan. Sebenarnya masih banyak hal difikirannya, tapi dia sungguh merasa lebih baik, dan entah bagaimana mungkin karna sugestinya tapi masalahnya selesai, dan pikiran buruk yang ia takuti tidak terjadi.

Terkadang ia berjanji tidak akan melakukan nya lagi, tapi setiap ada masalah tanpa ia sadari ia melakukannya, lagi dan lagi. Tidak ada yang mengetahui nya, ia terlalu malu untuk menunjukan atau sekedar bercerita, yang mengetahuinya hanyalah qonita, rein merasa qonita tau apa yang dia rasakan, qonita mengerti dan tidak membuat dia merasa berbeda, dia pernah mencoba bercerita pada temannya yang lain, tapi mereka memperlakukannya berbeda, dan tidak mengerti dirinya, bukannya dia tidak ingin sembuh, dia ingin berhenti, dia malu tapi tidak ada yang bisa ia lakukan.

Terkadang moodnya naik turun dengan drastis , pernah suatu ketika Qonita menginap dirumahnya mereka sedang tertawa terbahak bahak dan bercanda tawa dengan serunya, tiba tiba detak jantung rein meningkat, keringatnya mulai menetes bahkan diruangan ber-ac, rein tiba tiba terdiam, dia merasa sangat sedih tanpa sebab, dia ketakutan dan ingin menangis, dia mulai memikirkan hal hal yang tidak penting, hal hal buruk yang belum tentu terjadi, qonita menyadari keanehan rein dia bertanya pada rein,
              “Lu kenapa rein?” Tanya qonita dengan khawatir
               “Engga, gapapa” Ujar rein berbohong 
Rein hanya tidak bisa menjelaskan apa yang sedang terjadi padanya, tapi qonita pun pasti tau apa yang sedang terjadi tapi dia tidak dapat melakukan apapun kecuali berkata,
               “Everything gonna be alright” kata qoni sambil tersenyum,
Rein mengangguk sambil merebahkan diri, dia berusaha untuk tidak memikirkan apapun dan tertidur, setidaknya dengan kehadiran qonita malam itu dia tidak melakukan selfharm. Rein tidak selalu melakukan selfharm setiap hal itu terjadi, dia masih berusaha menahannya.

Saat kelas 3 smp orang tua qonita mengalami perceraian, qonita mulai depresi dan melakukan hal yang sama, rein merasa bersalah karena ia merasa qonita terbawa pengaruhnya, walau qonita selalu bilang sebenarnya dia telah lama melakukan hal itu, dan memang dia tidak seberani rein, lukanya hanya seperti lecet dan dia masih bisa mengendalikan dirinya, sehingga rein berusaha membuat qonita berhenti, iya tau lucu memang, tetapi rein hanya tidak ingin qonita merasakan hal yang sama dengan yang dia rasakan.

Just believe me, sucidal kids will tell other sucidal kids to not kill them self.

Setelah kelulusan rein masuk ke SMAN 1 MANCIS, jaraknya hanya 5 menit dari rumah jika mengendarai sepeda motor, sedangkan qonita masuk ke sekola yang berbeda dengan rein. Rein sedih dan takut jika nanti dia tidak memiliki teman disana, setiap hari yang dia fikirkan adalah rute tercepat untuk masuk kekelasnya, dia benci menjadi pusat perhatian, dia merasa semua orang akan menetawainya dan mengagapnya aneh, jangan kan sekola, rein bahkan malu jika disuruh untuk pergi kewarung depan rumahnya, dia akan memeriksa kedaan sekitar sebelum keluar dan berlari dengan cepat, dia juga tidak mau membuka pintu rumah jika ada tamu dan hanya ada dia dirumah, bahkan jika itu tukang paket, dia akan bersembunyi dibelakang pintu hingga tukang paket itu menyerah dan memilih melemparkannya keteras rumah, setelah tukang paket itu pergi rein akan keluar dan mengambil paketnya.

Bukan berarti rein tidak menyukai jalan jalan, rein sangat suka traveling, impiannya adalah keliling dunia, dia hanya tidak suka bersosialisasi, dan bukan berarti dia lebih memilih bersembunyi di rumah, dia juga suka festival dan tempat yang ramai seperti mall, tetapi memang sehari hari dia mengurung dirinya dirumah, jika ada Dr.rino dirumah rein akan mengunci dirinya dikamar, karna dia merasa canggung bersama dengan Dr.rino.

Disekola barunya rein memiliki banyak teman, memang tidak ada yang seperti qonita, setidaknya rein bukan penyendiri disekola, rein pun mulai aktif diberbagai exkul seperti basket, dia mulai membiasakan diri untuk bersosialisasi, dan menyibukan diri agar dia tidak terfikir untuk melakukan selfharm dan sebaginya lagi. Yaa semuanya tidak seburuk yang ia fikirkan, nilainya lumayan bagus dan ia mendapat rangking yang cukup memuaskan. Hubungan nya dengan qoni juga tidak terutus, qoni terkadang masih menginap dirumah rein, dan terkadang pula mereka sering berpergian bersama.

Terkadang rein masih melakukan selfharm tapi sangat jarang, karena memang dia sudah jarang kambuh lagi. Saat itu rein mulai mempelajari apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya, dan akhirnya rein tau apa yang terjadi padanya, rein mempunyai Anxiety tipe 2 dan gangguan panic.


Panic attack atau serangan panik adalah perasaan takut dan gelisah berlebihan yang muncul secara tiba tiba pada seseorang, gejalanya seperti jantung berdebar-debar, sesak nafas, pusing dan gemetar. Serangan panik akan mereda jika pemicunya hilang atau berakhir, tetapi jika muncul secara berulang disebut Gangguan Panik.

Apa perbedaannya anxiety dengan depresi, rein selama selama ini mengira bahwa ia depresi, orang bilang Depresi adalah disaat kamu tidak peduli dengan apapun, sedangkan Anxiety adalah keadaan disaat kamu terlalu perduli dengan suatu hal.

Saat kelas 2 sma rein dan qoni datang ke pertemuan komunitas broken home seluruh Indonesia, komunitas itu seperti wadah atau rumah ke dua bagi orang orang yang mengalami broken home, mereka akan saling berbagi cerita dan sebagai bentuk terapi juga, rein menghabiskan waktu 1 jam lebih untuk bercerita, tanpa disadari dia pun menangis disana, hal yang tak pernah ia sangka akan ia lakukan, menangis didepan banyak orang, mereka menenangkan rein dan ikut menangis bersama, komunitas itu luar biasa dan penuh dengan cinta, itu membuat rein merasa jauh lebih baik, mereka mempunyai instagram @Behome.id , yang telah lama didirikan oleh adminnya yang bernama Kak Moko, disana tentu saja rein dan qonita bertemu Kak moko, pertemuan itu selesai tepat sebelum adzan magrib berkumandang, setelah berpamitan dan berfoto bersama, rein dan qonita bergegas pulang, mereka berhenti di MCD sebelum pulang, setelah kenyang baru mereka melanjutkan perjalanan pulang, tempat pertemuannya memang agak jauh dari rumah, mereka sampai rumah pada jam 9 malam.

Ketika kelas 3 Sma rein kemudian duduk bersama temannya yang bernama Aura, Aura kebalikan dari rein, aura sangat hiperaktif dan sangat percaya diri. Tetapi itu membuat rein memuculkan keberaniannya, hanya dalam beberapa minggu rein menjadi lebih percaya diri dan mulai bersosialisasi dengan teman temannya, sehingga rein mempunyai banyak teman dari berbagai kelas. Aura juga membantu rein dalam menyembuhkan anxientynya, rein juga dibuat dekat dengan agama nya, bisa dibilang aura cukup berpengaruh dalam perkembangan kesehatan mentalnya.

Rein suka berhubungan dan mencari teman dari berbagai negara, itu cukup membantu rein dan membuat rein merasa tidak sendirian.

Anxienty yang dimiliki rein memang masih ada, dan ketika rein mengalaminya rein bahkan tidak akan bisa tidur dengan tenang, terakhir kali ia bahkan bisa melihat ada badut yang lebih mirip seperti badut IT berdiri di kamarnya, ia sangat ketakutan, rein tau mungkin anxientynya bertambah parah.

Maka dari itu rein berusaha terus belajar untuk mengendalikannya. Rein sangat berharap dapat keliling dunia dan sekola diluar negeri, karena rein memang sangat menyukai hal yang berhubungan dengan itu, rein ingin menjadi mandiri dan mencari pengalaman baru, ia ingin keluar dari zona nyamannya dan mencari suasana baru agar ia bisa menyembuhkan anxiety yang dideritanya. 
Banyak yang salah faham tentang mental illness, mereka bilang mungkin karna orang itu tidak dekat dengan agamanya, bahkan ada yang bilang

“can you just be happy?”

Siapa juga yang mau mengalami hal yang dialami rein, rein bukannya tidak mencoba bahagia, dia mencoba berbagai hal, tapi dia tidak bisa, tidak semudah itu. Rein malu dengan apa yang dialaminya,  dia berusaha mencintai dirinya sendiri, tapi hal itu begitu sulit bagi rein, kalian tidak akan mengerti jika tidak merasakannya, 
Rein juga tau terkadang hal buruk yang dia fikirkaan belum tentu terjadi tapi dia tidak hisa mengendalikan kecemasannya, bukan berarti rein tidak bersyukur dengan apa yang ada pada hidupnya saat ini, dia tau banyak yang mengalami hal yang lebih buruk, tapi rein benar benar tidak bisa mengendalikannya.

Well, semua yang terjadi dimasa lalu tidak bisa diubah, semua terjadi bukan tanpa alasan, tugas rein adalah berusaha ikhlas dan merancang masa depannya, mungkin rein tidak akan sekuat sekarang jika rein tidak mengalami hal buruk dimasa lalunya, sekarang ambil pelajarannya, petik hikmahnya, dan bilang alhamdullilah agar kita selalu mensyukuri kehidupan ini, lupakan yang buruk dan kenang yang baik.

Cerita ini memang belum berakhir, justru ini awal dari perjalanan hidup rein. Apapun yang terjadi dimasa depan rein akan menjadikan masa lalu sebagai pelajaran yang berharga.

Teruntuk ayah “aku telah memafkan semuanya, semua luka masa lalu membuatku menjadi pribadi yang sekuat sekarang. Ayah sekarang putri kecilmu telah tumbuh dewasa tanpa dirimu, dan semua masa yang telah terlewat tidak akan bisa diulang. Semoga kau selalu bahagia dengan pilihanmu”














.END.

Lorong Hitam

Remaja perempuan itu sedang duduk sambil menatap layar laptop didepannya, tatapannya terfokus dan jarinya sibuk mengetikan kata demi kata. ...